Senin, 16 April 2012

Sejarah Mata Rumah MAITIMU di Negeri Ema dan yang tersebar luas sampai di MAITIMU (Leahari), MAITIMU (Passo), MAITIMU (Negeri Lama), MAITIMU (Waiheru) di Pulau Ambon.

Oleh. Alexander Maitimu

Negeri Ema merupakan salah satu Negeri di Leitimur Selatan yang meiliki petuanan Negeri terbesar dari Negeri2 tetangga di Pegunungan Ambon.

Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu Ema memiliki Para Kapitan dan Malesi yang sakti mandraguna (Berilmu tinggi) dan bernyali perang... semua negeri di daerah Leitimur dapat ditaklukan...

Kapitan Tanihatuila merupakan salah satu Kapitan dari Negri ini yang Namanya pernah tersohor hingga ke pulau Jawa karena Kesaktian yang dimilkinya... dibantu oleh para Malesi-malesi tangguh Kapitan Tanihatuila melakukan penaklukan Negeri-negeri tetangga untuk memperluas wilayah dan hingga saat ini wilayah tersebut masih ada dan tetap dimilki oleh Negeri Ema...

Malesi adalah pasukan perang yang sering diberikan tugas untuk melakukan misi perang/bertempur... Malesi Soulisa salah satunnya,,, sesuai dengan arti Nama Teun Soulisa dalam Bahasa Lamasa (Tanah,Pante) yaitu Penangkis Perang merupakan salah satu marga/matarumah Malesi...

Hal ini bila dikaitkan dengan Perjalanan Marga Maitimu yang tersebar luas di daerah Leitmur selatan hingga ke Baguala maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebaran mereka tak terpisahkan dengan tugas yang diembankan kepada matarumah Maitimu selaku Malesi Huaresi...

Berikut ini merupakan cerita sejarah tentang Penyebaran Matarumah Maitimu :
1. Maitimu Leahari, adalah Malesi Soulisa ditugaskan menjaga perbatasan antara Negeri Ema dan Hutumuri.
2. Maitimu Passo, Negeri Lama, Waiheru adalah Malesi Soulisa yang awalnya bertugas melakukan penyerangan terhadap Negeri Hutumuri dari arah Laut, namun ketika dari laut terlihat situasi yang kacau di darat tepatnya di gunung maut (Lounusa),,, maka Malesi2 ini memutar haluan/melarikan diri ke arah timur...

Teun Soa Soulisa merupakan Baileu Negeri (Rumah Adat) Huaresi yang hingga saat ini Nama dari Baileu ini tak diketahui lagi adalah tempat untuk melakukan pertemuan/rapat sekaligus tempat dilakukan Ritual Adat dalam melakukan setiap misi perang dll... selain letaknya tepat ditengah Negeri Ema, bentuk dari Teun ini dimana ada 4 buah batu yang ada diatasnya menggambarkan 4 Pimpinan yang Pangkat/Jabatanya disesuaikan dengan bentuk ke 4 batu tersebut...